Beberapa bulan setelah HMI berdiri pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 Hijriah bertepatan dengan tanggal 05 Februari 1947 Masehi, muncul berbagai informasi di kalangan mahasiswa bahwa HMI didirikan hanya untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (STI) saja. Kabar tersebut sampai ke telinga Lafran Pane. Guna memupus stereotip HMI didirikan hanya untuk mahasiswa STI, Lafran Pane kemudian berinisiatif mencari mahasiswa Islam di luar STI.
Jalan terbuka, Lafran Pane bertemu dengan Muhammad Syafaat Mintaredja di alun-alun utara Yogyakarta saat shalat Idul Fitri 1366 H. Lafran Pane tahu M.S. Mintaredja adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), sebelumnya keduanya telah berkenalan di kereta api dalam perjalanan ke Kongres Perhimpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Malang bulan maret 1947. Saat itu M.S. Mintaredja mewakili delegasi Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY). Habis shalat, Lafran Pane berjanji untuk bertukar pikiran tentang HMI dan dunia kemahasiswaan.
Lafran Pane menepati janjinya, ia mendatangi asrama Mintaredja di jalan Taman Siswa 11 A. Setelah bertukar pikiran, Lafran Pane menyampaikan maksud pokoknya pada Mintaredja agar bersedia bergabung dalam kepengurusan HMI yang sebentar lagi di reshuffle. Mintaredja sepaham dengan visi HMI dan setuju bergabung. Usaha Lafran Pane mendekati Mintaredja sejak di kereta api berbuah.
Pada tanggal 22 Agustus 1947 atau 6 bulan setelah HMI berdiri, Lafran Pane selaku Ketua Umum PB HMI mengadakan pergantian dan penyegaran kepengurusan agar posisi HMI semakin kuat dalam dunia kemahasiswaan. Berikut adalah hasil reshuffle:
Ketua: M.S. Mintaredja
Wakil Ketua: Lafran Pane
Sekretaris I: Asmin Nasution
Sekretaris II: Karnoto Zarkasyi
Bendahara: Maisaroh Hilal
Kebesaran hati Lafran Pane menyerahkan jabatan Ketua Umum PB HMI kepada Mintaredja hanya semata-mata untuk membesarkan HMI. Lafran Pane menganggap bahwa jabatan bukanlah segalanya, ia hanya memikirkan bagaimana HMI terus eksis di kalangan Mahasiswa.
#YakinUsahaSampai
Sumber Buku: Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya oleh Hariqo Wibawa Satria
penulis: MN10
Komentar