Almarhum pemrakarsa pendiri HMI Prof. Drs. H. Lafran Pane, ketika memberi sambutan pada peringatan Dies Natalis ke-22 HMI Cabang Yogyakarta di Gedung Seni Sono Yogyakarta 5 Februari 1969 mengatakan:"bahwa sebenarnya HMI tidak perlu ada. Karena apa yang dilaksanakan HMI dapat dikerjakan Corps Mahasiswa (CM) tahun 1947, oleh Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) tahun 1960, oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) 1965. Dapat juga dilakukan oleh organisasi lain, yang berdiri kemudian" (seperti KNPI 23 Juli 1973). Namun demikian kenyataannya seperti yang kita saksikan saat ini, bahwa HMI ada. Kalau begitu mengapa demikian, tanya Lafran Pane.
Lebih lanjut Lafran Pane mengatakan:"Walaupun CM, PPMI, KAMI dapat melakukan apa yang dilakukan HMI, namun ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan organisasi tersebut, dan hanya dapat dilakukan oleh HMI, yaitu Perkaderan seperti yang dilakukan oleh HMI, yang merupakan ciri khas HMI, yang tidak dimiliki organisasi lain. Dimana kader yang dihasilkan HMI adalah anggota yang berwawasan keislaman, keindonesiaan, kemahasiswaan dengan 5 kualitas insan cita dan bersifat independen.
Kehadiran dan keberadaan HMI, selain berstatus sebagai organisasi mahasiswa, berfungsi sebagai organisasi kader, juga berperan sebagai organisasi perjuangan yang dengan kesungguhan berjuang untuk melakukan perubahan terhadap segala tatanan yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan kontemporer, sehingga tercipta suasana baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Maka sepanjang keberadaan HMI, tugasnya adalah untuk melakukan perombakan, perubahan, perbaikan, penyempurnaan terhadap segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kearah yang lebih baik dan sempurna dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk melakukan tugas-tugas mulia dan luhur itulah diperlukan kerja yang terorganisir, sistematis, tekun, kerja keras, sungguh-sungguh dengan niat ikhlas tanpa pamrih, amanah karena Allah semata yang dilakukan setiap anggota, kader, pengurus dengan semangat militansi yang tinggi.
#YakinUsahaSampai
Sumber buku: Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran HMI.
Kehadiran dan keberadaan HMI, selain berstatus sebagai organisasi mahasiswa, berfungsi sebagai organisasi kader, juga berperan sebagai organisasi perjuangan yang dengan kesungguhan berjuang untuk melakukan perubahan terhadap segala tatanan yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan kontemporer, sehingga tercipta suasana baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Maka sepanjang keberadaan HMI, tugasnya adalah untuk melakukan perombakan, perubahan, perbaikan, penyempurnaan terhadap segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kearah yang lebih baik dan sempurna dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk melakukan tugas-tugas mulia dan luhur itulah diperlukan kerja yang terorganisir, sistematis, tekun, kerja keras, sungguh-sungguh dengan niat ikhlas tanpa pamrih, amanah karena Allah semata yang dilakukan setiap anggota, kader, pengurus dengan semangat militansi yang tinggi.
#YakinUsahaSampai
Sumber buku: Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran HMI.
Komentar