Badan koordinasi nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) PB HMI masa bakti 2021-2023 resmi dilantik yang di nahkodai dr. Fahmi Dwika Hafiz Triono. Acara itu berlangsung di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hang Jebat (BPPK) pada, Sabtu (22/1) pagi.
Dalam prosesi pelantikan itu, Fahmi mengatakan LKMI PB HMI akan mempersiapkan organisasi yang siap menyambut era digitalisasi kesehatan.
Menurut lulusan dokter Universitas Sumatra Utara (USU) asal Medan ini, program digital yang disiapkan agar LKMI dapat mewarnai dan menjadi aktor revolusi industri 4.0, menyambut era 5.0, serta untuk mencapai tujuan HMI.
“Saat ini pesatnya digitalisasi semua aspek tak bisa terbendung, LKMI harus menjadi penyeimbang dan harus mampu memngambil peran yang sempurna agar digitalisasi berefikasi pada peningkatan layanan kesehetan yang berkualitas. tidak hanya itu, pertanyaan besarnya apakah digitalisasi dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat? inilah tugas kita untuk memecahkannya”. Pungkas Fahmi dalam sambutannya
Menurut Fahmi, Digitaliasi tidak hanya mempengaruhi seluruh tatanan di masyarakat, tetapi juga manajemen organisasi. LKMI dan HMI pun harus memanfaatkan platform digital untuk menyesuaikan teknis pengkaderan kesehatan tanpa meninggalkan nilai HMI.
“di era digitalisasi itu untuk mengefisienkan dan mengefektifkan kerja-kerja organisasi, digitalisasi adalah sebuah kebutuhan. LKMI akan melakukan reformasi birokrasi berbasis digital, tata kelola organisasi akan dibuat se-efisien dan se-efektif mungkin untuk kader seluruh indonesia, dan hal ini dapat terjadi berkat kecanggihan teknologi informasi beserta semangat kebersamaan kader-kader HMI untuk memajukan organisasi,” Pungkas Fahmi.
Fahmi menuturkan, bahwa LKMI akan membuat terobosan baru, yaitu pelayanan kesehatan yang holistik dan komprehensif berbasis digital, berdasarkan evaluasi dan pengkajian dari beberapa platform digital di aspek pelayanan kesehatan yang telah ada.
“Bentuk kehadiran yang lain, yakni Bakornas LKMI berkomitmen membangun sebuah layanan kesehatan yang berbasis kesehatan, LKMI telah berkoordinasi dengan Instansi lintas sektor yang kompatibel dibidang teknologi, karena kami banyak mengevaluasi berbagai kekurangan layanan kesehatan berbasis kesehatan yang selama ini banyak digunakan masyarakat” ujarnya.
Kemudian, lanjut Fahmi, Eksistensi LKMI sebagai salah satu organisasi mahasiswa kesehatan tertua harus dipertahankan, dan semakin sigap untuk mengabdi pada masyarakat.
“LKMI tidak sekadar menjadi komunitas intelektual, melainkan juga menjadi komunitas kesehatan yang berorientasi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Saya harap sinergisitas dan konsistensi pengurus LKMI di masa sekarang, untuk terus merawat semangat pengabdian dan selalu siap untuk terlibat dalam agenda-agenda kemanusiaan” Tegasnya.
Setelah prosesi pelantikan kegiatan dilanjutkan dengan seminar nasional yang mengangkat tema “Upaya generasi muslim dalam bertransformasi pada era digitalisasi Kesehatan”. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala BKKBN yang diwakilkan oleh Prof. drh. M. Rizal Martua Damanik, M,RepSc, Ph.D. Rangkaian seminar tersebut terbagi dalam tiga sesi masing-masing pemateri dan penanggap, Direktur BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D yang ditanggapi Guru besar FKM UI, Prof. dr. Hasbullah Thabrani, MPH, DrPH. Wakil Rektor I UICI Dr. eng. Jaswar Koto, C.EngC.Mar.Eng yang ditanggapi Direktur RS Kalideres dr. Muhammad Bal’an Kamali Rangkuti, MARS. Dilanjut sesi ketiga oleh Ketua PB IDI dr. Daeng M. Faqih, SH., MH yang ditanggapi Sekretaris Jendral PERDAHUKI dr. Pramafitri Adi Patria, Sp.An.
Kegiatan seminar tersebut di moderatori langsung dr. Fahmi selaku Direktur Eksekutif yang baru dilantik. Seminar berlangsung sangat interaktif karena masing masing dari paparan materi yang banyak mendapatkan respon pertanyaan bahkan adu argument satu antara lain. Di akhir acara dr. Fahmi menyampaikan bahwa LKMI siap melahirkan gagasan-gagasan baru terutama dibidang digitalisasi kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas dan derajat Kesehatan masyarakat.
Komentar