Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan yang lainnya. Keunikan itu didukung oleh keadaan struktur psikofisik nya, misalnya kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektif nya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian, kepribadian Kader merupakan karakteristik yang mesti ada pada diri kader HMI dalam menjalankan tugas dan misinya sebagai kader umat dan bangsa. Kepribadian Kader yang dimaksud di istilahkan dengan Muslim-Intelegensia. Istilah Muslim disini merujuk pada identitas manusia sebagai orang yang menganut agama Islam dengan sempurna (kaffah), yang diikuti oleh pelaksanaan segala kewajiban-kewajibannya sebagai hamba Allah dengan tanpa terkecuali mengaktualisasikan nilai-nilai keislaman dalam konteks kehidupan berbangsa.
Sedangkan istilah Intelegensia merujuk pada sebuah starata sosial dan mengindikasikan "respon kolektif" dari identitas kolektif tertentu, sebagai refleksi dari kesamaan pendidikan, psiko-sosiografis, sistem nilai, habitus, dan ingatan kolektif yang sama. Dari kedua istilah tersebut, maka HMI dengan sungguh-sungguh berupaya untuk mewujudkan kualitas kader muslim-Intelegensia, yang mempunyai ciri-ciri kualitas (karakteristik) sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan membumikan ajaran-ajaran islam dalam amaliyah sehari-hari dan perilaku dengan Indikator minimum sebagai berikut:
a). Membaca Alquran dengan baik dan benar secara dawam.
b). Menjalankan Sholat lima waktu secara dawam.
c). Jujur, tawadhu, amanah, qona'ah.
d). Toleran, tenggang rasa, dan memiliki empati.
b). Menguasai minimal dua bahasa asing (bahasa inggris dan arab).
c). Dapat membuat tulisan ilmiah yang tersetifikasi.
d). Dapat memberikan solusi alternatif dalam mengatasi persoalan keumatan dan kebangsaan.
e). Sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan.
3. Memiliki kemampuan leadership dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Dengan Indikator minimum sebagai berikut:
a). Dapat menganalisa, merancang, memformulasikan, mentransformasikan, dan mengimplementasikan sebuah perubahan sosial yang dilandasi nilai-nilai keillahian demi terwujudnya peradaban ideal yang di cita-citakan.
b). Mampu membentuk "unity personality" dalam dirinya (berintegritas).
c). Mandiri, berani, tegas dan bertanggung jawab.
d). Pro aktif dan mampu membawa perubahan sesuai cita-cita (ideologi) dilingkungannya.
Dengan demikian kepribadian Kader HMI "Muslim Intelegensia" itu merupakan kesatuan dari kualitas-kualitas yang termaktub diatas. Oleh karena itu keseluruhan arah dan proses perkaderan diarahkan demi terwujudnya kualitas-kualitas sebagai yang dimaksudkan.
#YakinUsahaSampai
Sumber: Pedoman Perkaderan
Dengan demikian, kepribadian Kader merupakan karakteristik yang mesti ada pada diri kader HMI dalam menjalankan tugas dan misinya sebagai kader umat dan bangsa. Kepribadian Kader yang dimaksud di istilahkan dengan Muslim-Intelegensia. Istilah Muslim disini merujuk pada identitas manusia sebagai orang yang menganut agama Islam dengan sempurna (kaffah), yang diikuti oleh pelaksanaan segala kewajiban-kewajibannya sebagai hamba Allah dengan tanpa terkecuali mengaktualisasikan nilai-nilai keislaman dalam konteks kehidupan berbangsa.
Sedangkan istilah Intelegensia merujuk pada sebuah starata sosial dan mengindikasikan "respon kolektif" dari identitas kolektif tertentu, sebagai refleksi dari kesamaan pendidikan, psiko-sosiografis, sistem nilai, habitus, dan ingatan kolektif yang sama. Dari kedua istilah tersebut, maka HMI dengan sungguh-sungguh berupaya untuk mewujudkan kualitas kader muslim-Intelegensia, yang mempunyai ciri-ciri kualitas (karakteristik) sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan membumikan ajaran-ajaran islam dalam amaliyah sehari-hari dan perilaku dengan Indikator minimum sebagai berikut:
a). Membaca Alquran dengan baik dan benar secara dawam.
b). Menjalankan Sholat lima waktu secara dawam.
c). Jujur, tawadhu, amanah, qona'ah.
d). Toleran, tenggang rasa, dan memiliki empati.
2.Memiliki kemampuan mentransformasikan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dalam lingkup kehidupan dimana ia berpijak. Dengan Indikator minimum sebagai berikut:
a). Berpendidikan tinggi dengan ipk sangat memuaskan, berpengetahuan luas, berfikir rasional, objektif dan kritis.b). Menguasai minimal dua bahasa asing (bahasa inggris dan arab).
c). Dapat membuat tulisan ilmiah yang tersetifikasi.
d). Dapat memberikan solusi alternatif dalam mengatasi persoalan keumatan dan kebangsaan.
e). Sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan.
3. Memiliki kemampuan leadership dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Dengan Indikator minimum sebagai berikut:
a). Dapat menganalisa, merancang, memformulasikan, mentransformasikan, dan mengimplementasikan sebuah perubahan sosial yang dilandasi nilai-nilai keillahian demi terwujudnya peradaban ideal yang di cita-citakan.
b). Mampu membentuk "unity personality" dalam dirinya (berintegritas).
c). Mandiri, berani, tegas dan bertanggung jawab.
d). Pro aktif dan mampu membawa perubahan sesuai cita-cita (ideologi) dilingkungannya.
Dengan demikian kepribadian Kader HMI "Muslim Intelegensia" itu merupakan kesatuan dari kualitas-kualitas yang termaktub diatas. Oleh karena itu keseluruhan arah dan proses perkaderan diarahkan demi terwujudnya kualitas-kualitas sebagai yang dimaksudkan.
#YakinUsahaSampai
Sumber: Pedoman Perkaderan
Komentar